06 January 2013

Servisitis: Peradangan mulut rahim


Apa servisitis itu?

Servisitis adalah peradangan leher rahim (serviks), yaitu ujung bawah rahim (porsio) yang terbuka ke dalam vagina.

Servisitis merupakan gangguan yang umum dialami oleh wanita. Ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk infeksi, iritasi kimiawi atau fisik, cedera sel yang melapisi serviks, dan alergi.

Penting sekali penyebab servisitis ditentukan. Jika masalahnya adalah infeksi, maka keadaan ini dapat menyebar ke luar serviks, termasuk ke rahim (uterus) dan saluran telur (tuba Falloppii). Akibatnya, dapat menimbulkan masalah kesuburan (fertilitas) atau kemampuan untuk hamil. Mungkin menyebabkan masalah dengan janin di dalam kandungan (rahim) jika terjadi semasa hamil.

Sel-sel yang teriritasi atau terinfeksi tersebut dapat menjadi merah, bengkak, dan merembeskan getah dan nanah. Mungkin juga mudah berdarah bila disentuh.

Apa penyebab servisitis?

Kasus peradangan berat biasanya disebabkan oleh infeksi yang melintas selama kegiatan seksual.  Penyakit menular seksual (PMS) yang dapat menyebabkan servisitis meliputi:
  • gonorea
  • klamidia
  • herpes genital
  • trikomoniasis

Namun demikian, banyak pula wanita dengan servisitis hasil ujinya tidak menunjukkan hasil positif untuk semua jenis infeksi tersebut.

Penyebab lain dari peradangan, meliputi:
  • Alergi terhadap bahan kimia yang ada di dalam spermisida, pembilas vagina, atau kondom berbahan karet lateks.
  • Iritasi atau cedera dari tampon, pessarium, atau dari alat kontrasepsi wanita seperti diafragma.
  • Ketidakseimbangan bakteri. Pada keadaan normal, bakteri sehat di vagina dikalahkan oleh bakteri yang tidak sehat atau berbahaya. Ini juga disebut vaginosis bakterial.
  • Ketidakseimbangan hormon. Kadar estrogen yang relatif rendah atau progesteron yang relatif tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan jaringan serviks yang sehat.
  • Kanker atau pengobatan kanker. Pada keadaan jarang, penanganan dengan radiasi atau pemberian obat antikanker dapat menyebabkan perubahan pada serviks yang sesuai dengan servisitis.

Gejala servisitis

Kebanyakan wanita yang mengalami servisitis tidak memperlihatkan gejala apapun. Keadaan tersebut dapat dijumpai hanya setelah dilakukan pemeriksaan atau uji berkala.

Tanda-tanda dan gejala-gejala, jika ada, meliputi:
  • Luah (discharge) vagina berwarna kelabu atau kuning pucat.
  • Perdarahan vagina abnormal, seperti perdarahan pascasanggama atau antar haid.
  • Nyeri sanggama (dispareunia).
  • Berkemih yang sukar, nyeri, dan sering.
  • Nyeri panggul atau perut atau demam, pada keadaan yang jarang.

Faktor risiko servisitis

Risiko tinggi terkena servisitis jika Anda:
  • Baru saja bersanggama tanpa memakai kondom.
  • Berganti-ganti pasangan seks.
  • Memiliki servisitis sebelumnya.

Telah diperlihatkan bahwa servisitis berpeluang kambuh  8-25% pada wanita yang pernah terkena sebelumnya.

Diagnosis servisitis

Jika Anda dicurigai terkena servisitis, mungkin akan dilakukan pemeriksaan panggul. Ini memungkinkan dokter melihat serviks lebih dekat dan juga melakukan pengambilan usap (swab) serviks untuk mengumpulkan getah vagina atau untuk melihat sejauh mana mudah berdarah.

Mungkin pula Anda akan ditanya tentang riwayat seksual, meliputi:
  • Jumlah pasangan sanggama dalam 60 hari terakhir.
  • Apakah bersanggama tanpa kondom.
  • Jenis kontrasepsi yang Anda gunakan.
Meski Anda tidak memperlihatkan gejala, Anda tetap melakukan pemeriksaan rutin untuk mencari servisitis jika:
  • Anda sedang hamil.
  • Dokter memperkirakan Anda berisiko tinggi terkena PMS.

Uji untuk servisitis

Getah vagina Anda akan diuji untuk mengetahui keberadaan bakteri atau virus yang berbahaya. Juga serviks akan diusap untuk memeriksa luah, pembengkakan, nyeri, dan perdarahan.

Penanganan servisitis

Penanganan servisitis mungkin tidak diberikan jika penyebabnya bukan PMS. Jika infeksi dicurigai, tujuan utama pengobatan adalah mencegah infeksi menyebar ke rahim dan saluran telur, atau jika Anda sedang hamil, untuk janin di dalam rahim.

Bergantung pada organisme apa sebagai penyebab infeksi, mungkin akan diberikan obat:
  • Antibiotika
  • Antijamur
  • Antivirus
Dokter mungkin menyarankan pasangan (suami) Anda juga perlu diobati agar Anda Anda tidak terinfeksi lagi. Anda patut tidak bersanggama sampai Anda dan pasangan (suami) Anda selesai ditangani.

Pengobatan sangat penting diberikan jika Anda positif terkena HIV. Hal itu dikarenakan servisitis meningkatkan jumlah virus yang ditumpahkan dari serviks, sehingga meningkatkan peluang Anda untuk menginfeksi pasangan (suami). Selain itu adanya servisitis memudahkan Anda terkena HIV dari pasangan yang HIV-positif.

Jika gejala itu bertahan meski dengan pengobatan, maka Anda harus dinilai lagi.Penanganan nir-obat, seperti bilas vagina atau pengobatan berbasis yogurt tidak bekhasiat untuk servisitis.

Pencegahan servisitis
  • Risiko terkena servisitis dapat diturunkan dengan mengambil langkah-langkah berikut:
  • Memakai kondom pada saat bersanggama.
  • Hanya bersanggama dengan suami yang sah.
  • Hindari bersanggama jika suami memiliki luka atau luah penis.
  • Jika sedang diobati untuk penyakit menular seksual, perlu tanyakan pada dokter apakah suami juga harus diobati.
  • Jangan gunakan produk-produk pembersih kewanitaan. Ini dapat menyebabkan iritasi vagina dan serviks.
  • Jika Anda mengidap diabetes mellitus (sakit gula), perlu pertahankan kadar gula agar terkendali dengan baik.


Disadur dari:

http://women.webmd.com/guide/cervicitis?page=2 - Sunday, January 6, 13 -  2:56:49 PM


1 comment:

Unknown said...

terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu

http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-kanker-serviks/