17 February 2013

Hamil kosong atau Hamil nir-mudigah


Apa yang dimaksud dengan hamil kosong atau hamil nir-mudigah?

Hamil kosong atau hamil nir-mudigah (blighted ovum, anembryonic pregnancy) terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel pada dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang. Sel-sel tersebut tetap berkembang membentuk kantong kehamilan, tetapi tidak mengembangkan embrio itu sendiri. Hamil nir-mudigah itu terjadi pada triwulan pertama, seringkali sebelum seseorang wanita mengetahui bahwa dirinya hamil. Kelainan kromosom taraf tinggi atau berat biasanya menyebabkan tubuh wanita mengalami keguguran dengan sendirinya, dikenal sebagai pilihan (seleksi) alam.

Bagaimana diketahui seseorang wanita hamil mengalami hamil nir-mudigah?

Peluang nir-mudigah dapat terjadi sangat dini pada suatu masa kehamilan, sebelum kebanyakan wanita tahu bahwa mereka hamil. Tanda-tanda kehamilan tetap tampil, seperti tidak haid atau ‘haid’ yang terlambat dan bahkan uji kehamilan positif. Banyak wanita menganggap kehamilan mereka berada pada jalur yang benar karena kadar hormon hamil (human chorionic gonadotropin, hCG) mereka meningkat.

Plasenta bisa terus tumbuh dan mendukung dirinya sendiri untuk waktu yang singkat tanpa kehadiran janin di dalam rahim, dan hormon hamil dapat terus meningkat, yang akan menyebabkan seseorang wanita percaya bahwa dirinya masih hamil. Diagnosis biasanya tidak dibuat sampai hasil pemeriksaan USG (ultrasonografi) menunjukkan baik rahim yang kosong maupu kantong hamil yang kosong. Ada kemungkinan terjadi kejang perut ringan, bercak darah atau perdarahan dari vagina.

Apa penyebab hamil nir-mudigah?

Hamil nir-mudifah merupakan penyebab dari sekitar 50% keguguran triwulan pertama dan biasanya merupakan akibat gangguan kromosom. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak berupaa untuk melanjutkan kehamilan karena janin itu tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau mutu spermatozoa atau telur yang buruk yang sudah ada sebelum berlangsung pembuahan.

Haruskah dilatasi dan kuretase (D-K) dilakukan atau boleh ditunggu sampai terjadi keguguran alami?

Keputusan ini hanya dapat dipilih dan ditentukan sendiri oleh pasien. Kebanyakan dokter tidak menganjurkan untuk memilih bagi kehilangan kehamilan dini seperti hamil nir-mudigah ini. Alasannya adalah karena diyakini bahwa tubuh wanita tersebut mampu melepaskan jaringan mati itu sendiri dan tidak perlu tindakan bedah invasif yang dapat memberikan dengan risiko penyulit (komplikasi). Namun demikian, D-K tetap bermanfaat jika pasien berencana memeriksakan jaringan yang lepas tersebut pada laboratorium histopatologi untuk menentukan mengapa terjadi keguguran. Sebagian wanita merasa bahwa tindakan D-K itu membantu penyelesaian secara mental dan fisik; sebagian yang lainnya merasa D-K tersebut merupakan tindakan invasif yang dapat membuat keguguran itu lebih traumatis.

Bagaimana hamil nir-mudigah dapat dicegah?

Disayangkan pada kebanyakan kasus, hamil nir-mudigah ini tidak dapat dicegah. Sebagian  pasutri berupaya menjalani uji genetik jika kejadian kehilangan kehamilan dini ini terjadi berkali-kali. Hamil nir-mudigah seringkali merupakan kejadian yang sekali saja, dan jarang dialami lebih dari satu kali.
Kebanyakan dokter menyarankan pasutri untuk menunggu agar tidak hamil dulu sekurang-kurangnya 1-3 siklus haid teratur setelah semua jenis keguguran.

 

Disadur dari:

http://americanpregnancy.org/pregnancycomplications/blightedovum.html - edisi Feb 2013

No comments: